AKSI NYATA MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
"Be Smart and Wise"
( Dilema Etika )
1. Peristiwa ( Fact)
Latar Belakang Situasi yang dihadapi
Dalam proses pembelajaran maupun interaksi dengan komunitas serta kehidupan pribadinya, Guru sebagai pemimpin pembelajaran pasti pernah menemui dilema. Demikian pula dengan yang dihadapi penulis. Pada hari tersebut, Jumat tanggal 8 Oktober 2021 merupakan jadwal Pendampingan Individu Guru Penggerak ke 5. Pengajar praktik menyampaikan informasi tersebut dua hari sebelumnya. Segala persiapan terkait kegiatan pendampingan telah disiapkan oleh penulis selaku Guru Penggerak. Akan tetapi pada hari itu pula penulis mempunyai jadwal mengajar di 3 kelas, yaitu kelas 8B1,8B2, dan 8 D2. Tugas mengajar selama PTM terbatas adalah seminggu sebanyak dua kali pertemuan. Sehingga, apabila tidak sangat darurat, tidaklah bijak meninggalkan sesi pertemuan tersebut. Sementara jadwal pendampingan dari Pengajar praktik sudah ditetapkan dan diajukan ke P4TK Matematika. Tentu saja penulis mengalami dilema etika, dimana dua dua nya sama benar dan penting untuk diikuti., sedangkan kegiatan tersebut berlangsung pada waktu yang sama, sehingga mau tidak mau penulis harus memutuskan untuk memilih mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut.
Deskripsi Kegiatan
Selanjutnya, berbekal pemahaman dari modul 3.1 Guru Penggerak yaitu Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, penulis menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan. Diawali dengan menentukan paradigma dalam situasi dilema etika,yaitu Paradigma Individu lawan Masyarakat. Dimana Penulis berfikir bahwa Pendampingan Individu adalah kepentingan Individu, sedangkan mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas sesuai jadwal adalah kepentingan masyarakat. Prinsip Berpikir yang mendasari pengambilan keputusan adalah Berpikir berdasarkan hasil akhir (End- based thinking), bahwa selalu ada konsekuensi atau hasil dari suatu tindakan. Selanjutnya penulis menerapkan 9 langkah uji pengambilan keputusan, yaitu:
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
Antara mengajar sesuai jadwal atau mengikuti Pendampingan Individu yang juga sudah terjadwal
( Individu lawan masyarakat ).
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
Saya( Guru Bahasa Inggris), Kepala Sekolah (Penanggungjawab) , Murid , Guru Pengganti/ Guru
Piket
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
Guru Mapel Bahasa Inggris mempunyai jadwal mengajar pada hari tersebut, sedangkan pada hari itu juga ada jadwal Pendampingan Individu Guru Penggerak.
4. Pengujian benar atau salah
Dua opsi pilihan adalah benar lawan benar.
5. Melalui langkah-langkah
a. Uji legal : tidak ada pelanggaran hukum
b Uji regulasi : tidak ada aspek pelanggaran peraturan
c. Uji intuisi : baik antara mengajar dan mengikuti pendampingan keduanya sama penting
d. Uji halaman depan koran : merasa nyaman, sebab tidak ada pelanggaran kode etik maupun peraturan, serta norma yang berlaku.
e. Uji panutan/idola : akan melakukan yang sama dengan apa yang saya lakukan
f. Pengujian Paradigma : Benar lawan Benar ,yaitu Individu lawan Masyarakat
g. Melakukan Prinsip Resolusi : Berpikir berbasis hasil akhir ( End based Thinking)
h. Investigasi Opsi Trilema :
Membuat rangkuman materi dan soal sesuai cakupan materi yang dibahas untuk penugasan murid, dan meminta bantuan salah satu guru mapel Bahasa Inggris yang tidak ada jadwal mengajar, untuk mengampu mapel saya, selama saya mengikuti pendampingan. i. Buat Keputusan : Saya tetap mengikuti Pendampingan Individu Guru Penggerak sesuai jadwal, tugas mengajar saya alihkan pada Rekan Guru Mapel Bahasa Inggris yang tidak mengajar pada hari itu, sehingga hak murid tetap tertunaikan.
j. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan :
Keputusan sudah benar, ke depan perlu ada bank soal dan materi darurat jika ada kejadian mendadak dan harus meninggalkan tugas mengajar.
2. Perasaan ( Feeling )
Setelah melakukan pengambilan keputusan , saya merasa sangat lega dan senang. Keputusan yangsaya ambil adalah mengutamakan yang paling urgen dengan tidak menghilangkan hak hal pentinglainnya. Hak murid tetap tertunaikan di tangan rekan sejawat, sementara Pendampingan Individu tetap berjalan sesuai rencana.
3. Pembelajaran ( Finding)
Pembelajaran yang diambil dari keseluruhan aksi baik dari segi keberhasilan dan kegagalan, yaitu setiap individu pasti suatu kali pernah mengalami benturan kegiatan dimana keduanya sama penting, dan berdasarkan pradigma etika, prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah uji pengambilan keputusan, kita bisa menentukan keputusan yang terbaik.
Keberhasilan dari Aksi ini saya berhasil melalui kegiatan pendampingan dengan lancar. Murid di tiga kelas yang saya serahkan kepada Guru pengganti juga terkondisikan baik, sebagian besar tugas murid yang saya berikan melalui beliau sudah dikumpulkan dan hasilnya sesuai dengan tujuan penilaian.
Kegagalan dari aksi ini, akibat berkurangnya durasi jam tatap muka terbatas, sehingga masih terdapat beberapa murid yang belum menyelesaikan tugas yang saya berikan melalui Guru Pengganti secara langsung di kelas, dan terpaksa harus melanjutkan kembali di rumah, tetapi hingga saat ini tugas tersebut belum dikumpulkan dan dikonfirmasi mengenai keterlambatannya.
4. Penerapan ke depan ( Future)
Berdasarkan refleksi kegiatan diatas, ke depan saya akan menyiapkan bank soal dan materi , seandainya mendadak ada kejadian urgen dan mengharuskan saya meninggalkan tugas mengajar, saya juga kan menyesuaikan jenis dan kualifikasi tugas dengan durasi pengerjaan murid.
5. Dokumentasi Kegiatan
Gb.1. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, serta meminta ijin Pelaksanaan Aksi Nyata
Gb. 2 Kegiatan Pendampingan Individu
Gb. 3 Kegiatan Pembelajaran di kelas,oleh Guru Pengganti/ Guru Piket
Gb. 4 Sosialisasi pada Komunitas Praktisi
Demikian Aksi Nyata Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan mengusung tema "Be smart and Wise", saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Terimakasih.