AKSI NYATA MODUL 2.1 DAN 2.2
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL
"GET MORE, NICE STUDY"
PENI LESTARI,S.Pd.
CGP ANGKATAN 2 KABUPATEN TEMANGGUNG
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam kelas pada saat proses pembelajaran, fakta yang
ditemukan adalah pendidik dihadapkan dengan situasi dimana setiap murid memiliki berbagai macam keberagaman yang unik. Keberagaman murid bervariasi seperti potensi yang dimiliki, keterampilan murid,maupun cara mereka belajar. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi setiap pendidik untuk dapat menyusun strategi pembelajaran yang berhubungan
dengan fakta tersebut dengan tetap memperhatikan pembelajaran yang berpihak
kepada murid.
Menurut filosofi Ki Hadjar Dewantara, pendidik diibaratkan
sebagai seorang petani dan murid-murid adalah benihnya. Petani harus mampu
menyediakan wadah atau lahan bagi benih-benih tersebut dan melakukan berbagai
cara serta usaha untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan dari
benih. Begitulah seorang pendidik dalam pembelajaran harus juga memperhatikan
kekuatan kodrat anak yaitu kodrat alam dan kodrat zamannya, karena bagaimanapun
pemberlakuan yang diberikan kepada anak harus berpihak pada anak.
Berkaitan dengan fakta dan tantangan di atas, pendidik bisa
menerapkan sebuah pembelajaran yang disebut dengan pembelajaran
berdiferensiasi. Menurut Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah
usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan
belajar setiap individu. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi
pada kebutuhan belajar murid. Adapun keputusan tersebut dibuat berkaitan
dengan: (1) lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar;
(2) tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas; (3) penilaian
berkelanjutan; (4) merespon kebutuhan belajar murid dan (5) manajemen kelas
yang efektif.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi diterapkan, pendidik harus melakukan beberapa hal diantaranya membuat pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid dan menentukan strategi pembelajaran diferensiasi. Untuk melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid, pendidik harus memperhatikan tiga aspek kebutuhan belajar murid yaitu kesiapan belajar (readiness), minat dan profil/gaya belajar murid. Selain itu juga perlu untuk menentukan strategi pembelajaran diferensiasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran seperti diferensiasi konten, proses dan produk. Setelah semuanya dapat didiagnosa dan ditentukan dengan baik, maka pendidik bisa memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan mampu untuk menciptakan lingkungan belajar dengan iklim yang menyenangkan, efektif, kondusif dan pastinya berpihak pada murid.
Adapun dalam pembelajaran di kelas perlu memperhatikan
bagaimana perilaku anak ke diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang akan
mempengaruhi proses pembelajaran anak dan satu di antaranya adalah pembelajaran
sosial emosional dengan akronim SEL atau Social Emotional Learning.
Pembelajaran sosial emosional ini dilakukan oleh semua komunitas sekolah baik
oleh anak dalam hal ini murid, pendidik maupun orangtua. Adapun kompetensi dari
pembelajaran sosial emosional atau KSE yaitu kesadaran diri (mengenali emosi),
pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus), kesadaran sosial (empati),
keterampilan berhubungan sosial atau daya lenting (resiliensi) dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi tersebut bisa diterapkan
dalam proses pembelajaran dengan berbagai macam teknik yang bisa dilakukan,
salah satunya adalah Latihan bernapas dengan kesadaran penuh STOP.
1.2 DESKRIPSI AKSI NYATA
A. TUJUAN
Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan
memperhatikan kebutuhan belajar siswa melalui pemetaan kebutuhan belajar siswa.
Menerapkan strategi pembelajaran diferensiasi di kelas
sesuai dengan pemetaan kebutuhan belajar siswa
Mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional berupa salah
satu atau dua dari kelima kompetensi sosial emosional
Murid mendapatkan lebih banyak pengetahuan " Get More", dan belajar mengelola emosi "Nice Study"
B. TOLOK UKUR
Tercapainya tujuan pembelajaran berdiferensiasi di kelas
dengan beberapa aspek penilaian dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan
Tercapainya pembelajaran sosial emosional di kelas dengan
lembar observasi dari kompetensi sosial emosional yang diterapkan
C. LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan:
MINGGU I
Meminta izin dan dukungan dari kepala sekolah serta
sosialisasi kepada bebrapa rekan sejawat di sekolah untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan.
Sosialisasi kepada siswa di kelas dan melakukan pemetaan kebutuhan belajar siswa dengan memberikan asessmen diagnostik non kognitif berupa google form untuk mengetahui gaya/profil belajar murid. Guru juga menyusun materi pembelajaran yang bervariasi disesuaikan dengan gaya belajar siswa, menyusun asesment psikomotorik berbasis produk yang bervariasi disesuaikan dengan profil belajar masing-masing siswa.
MINGGU III
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional di kelas
MINGGU IV
Evaluasi dan refleksi dari pembelajaran berdiferensi dan
kompetensi sosial emosional di kelas
D. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Saat menerapkan aksi nyata pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional ini dibutuhkan beberapa dukungan dari berbagai pihak di sekolah terutama siswa sebagai subyek pelaksana kegiatan. Dukungan lain dari kepala sekolah, rekan sejawat dan sarana prasarana yang ada di sekolah/rumah.
1.3 HASIL AKSI NYATA
Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional ini adalah:
Terlaksananya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan Kompetensi Sosial Emosional dengan baik meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar observasi kompetensi sosial
emosional.
Dalam kompetensi sosial emosional, siswa mampu melakukan
teknik STOP dan memahami kesadaran diri serta sosial sesuai dengan yang diharapkan.
1.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN
KEGAGALAN
Aksi nyata yang sudah dilakukan berjalan dengan baik namun perlu dimaksimalkan lagi karena alokasi waktu yang terbatas untuk tatap muka terbatas dalam pembelajaran dan masih terdapat beberapa siswa yang masih pasif saat berdiskusi kelompok.
KEBERHASILAN
Tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dan keaktifan siswa dalam penerapan pembelajaran sosial emosional berupa kompetensi sosial emosional (kesadaran diri dan sosial), siwa mengaku merasa senang dan termotivasi saat memperoleh pembelajaran yang disesuaiakan gaya belajar mereka. dari rekan sejawat, menanggapi positif dan akan mencoba menerapkan dalam kelas pembelajaran di kelas.
1.5 RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
memperhatikan alokasi waktu yang disesuaikan dengan alokasi PTM Terbatas, serta ketersediaan sarana prasarana untuk lebih
mendukung proses pembelajaran supaya lebih menarik, menyenangkan dan berpihak
pada siswa.
1.6. Dokumentasi Kegiatan
Gb.1 Pembelajaran berdiferensiasi ,Guru memandu siswa mempelajari materiGb.3 Menerapkan teknik STOP
Gb.4 Pengenalan emosi
Gb. 5 Presentasi
Gb.6 Penugasan Ketrampilan berbasis produk sesuai gaya belajar siswa
silahkan klik
Gb.7 Materi Pelajaran Berdiferensiasi
Gb.8 Video pembelajaran berdiferensiasi via google meet
Demikian laporan Aksi Nyata ini disusun. Semua kritik dan saran guna perbaikan ,dengan senag hati kami terima. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar