Refleksi Terbimbing 1.1.a.6

Salam Guru Penggerak

 Salam dan bahagia!

Banyak sekali pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.1 yang berisikan pemikiran filosofis KHD tentang Pendidikan, pengalaman belajar bersama rekan-rekan CGP, Pengajar Praktik beserta fasilitator . Saya menjadi sadar bahwa mendidik secara holistik yang berpusat  kepada siswa itu penting sekali bagi tumbuh kembang kodrat anak.  Bahkan bagi keberhasilan proses dan hasil mendidik itu sendiri. Tugas kita hanyalah menuntun kodrat siswa tersebut, sambil mengarahkannya. Dengan keberhasilan di bidang pendidikan, terciptalah insan insan cendekia bagi kemajuan peradaban suatu bangsa. 

Kekuatan yang saya yakini saat ini, adalah dengan berbekal filosofi dan pengalaman KHD di masa lampau mengenai pendidikan, maka saya memiliki tekad untuk mengubah pola pikir saya mengenai siswa. apapun tujuannya, semuanya akan saya utamakan untuk kepentingan siswa.

Banyak hal yang perlu saya ubah, terutama dari mindset saya sebelumnya. Jika sebelumnya saya hanya berfikir" asal  siswa lulus UN", saya jejalkan materi dan pengayaan,saya paksakan sesuai metode yang saya yakini jitu saat itu membantu mereka mandiri mengerjakan UN computer based test, maka saat ini yang akan saya ubah adalah bagaimana mereka memahami, mempraktikkan, dan menggunakan materi pelajaran ini dengan gembira, kelak menjadi bekal mereka di masa depan untuk kembali di kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.

Saya telah merencanakan perubahan konkret dalam mendidik siswa. Diantaranya saya akan mempelajari betul materi yang akan saya ajarkan, akan saya gunakan metode serta media pembelajaran yang menarik minat mereka. Akan saya berikan bimbingan khusus serta pendampingan bagi siswa yang kurang tertarik/ kurang berbakat di mata pelajaran saya, dengan tidak memaksakan kompetensi, dengan mencari alternatif pencapaian kompetensi lainnya.

Demikian harapan saya, semoga saya bisa menjadi bagian dari pendidik yang menginspirasi positif siswa Indonesia.

 

1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara CGP A1_ PENI LESTARI

 

1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Tugas 2 DAN 3

 

Hasil Diskusi Ruang Kolaborasi oleh :

CGP Angkatan 2 Kabupaten Temanggung Kelas A – 1

1. Adhie Listia Widhia W. - SDN 3 Kemiriombo

2. Nurdiyati - SDN Plosogaden

3. Aminah - SDN Jamusan

4. Peni Lestari - SMP Negeri 4 Temanggung

5. Antariksa Budiyatama - SD 3 Pendowo

 

ALUR KERANGKA MERDEKA BELAJAR

 



Salam Bahagia

Salam Guru Penggerak

 A. Profil Pelajar Pancasila’ dalam mengembangkan kerangka ‘Merdeka Belajar’ : Gotong-royong

B. Sumber potensi yang dimiliki Sekolah:

  • Ekstrakurikuler ( pramuka, rebana, )
  • Peduli Lingkungan ( Bank Sampah, Jumat bersih)
  • Dukungan dari sekolah dan lingkungan

TUGAS DESAIN KERANGKA PEMBELAJARAN_CGP A1 PENI LESTARI

 

1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Tugas 2 DAN 3

 

Hasil Diskusi Ruang Kolaborasi oleh :

CGP Angkatan 2 Kabupaten Temanggung Kelas A – 1

1. Adhie Listia Widhia W. - SDN 3 Kemiriombo

2. Nurdiyati - SDN Plosogaden

3. Aminah - SDN Jamusan

4. Peni Lestari - SMP Negeri 4 Temanggung

5. Antariksa Budiyatama - SD 3 Pendowo

 

ALUR KERANGKA MERDEKA BELAJAR

 



Salam Bahagia

Salam Guru Penggerak

 A. Profil Pelajar Pancasila’ dalam mengembangkan kerangka ‘Merdeka Belajar’ : Gotong-royong

B. Sumber potensi yang dimiliki Sekolah:

  • Ekstrakurikuler ( pramuka, rebana, )
  • Peduli Lingkungan ( Bank Sampah, Jumat bersih)
  • Dukungan dari sekolah dan lingkungan

Alur Kerangka Merdeka Belajar adalah :

1.         Tujuan Utama Merdeka Belajar

Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

2.         Profil Pelajar Pancasila yang kami pilih adalah :

Gotong Royong

3.         Kompetensi Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong adalah :

•    Memahami tujuan gotong royong.

•    Memahami makna dan manfaat gotong royong.

•    Melakukan kegiatan gotong royong di sekolah, keluarga dan lingkungan.

4.         Indikator ketercapaian dari Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong adalah :

•   Peserta didik mampu memahami tujuan dari gotong royong di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarkat.

•   Peserta didik mampu memahami makna dan manfaat dari gotong royong di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarkat.

•   Peserta didik mampu mengimplementasikan gotong royong di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarkat.

5.         Elaborasi dan pelaksanaan konkret di sekolah dan di kelas kami adalah :

a. Yang akan dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong adalah mengembangkan budaya gotong royong di lingkunga sekolah, keluarga dan masyarakat. Memberikan umpan balik setelah melakukan kegiatan gotong royong berdasarkan pengamatan dan cros cek cerita dari peserta didik.menceritakan pengalamannya tentang kebinekaan yang pernah peserta didik alami.

b.  Alasan kami memilih Gotong Royong sebagai Profil Pancasila adalah agar Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, mengikis sifat individualisme, memupuk kekekluargana dan persatuan

c.   Untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong di perlukan kegiatan dan pembiasaan dalam bekerjasama.

d.   Pihak yang terlibat dalam kegiatan Gotong Royong tersebut adalah :

ü  Peserta didik yang berperan sebagai objek pencapaian Pelajar Pancasila Gotong Royong.

ü  Guru among yang berperan sebagai pembimbing, fasilitator, penuntun dan pelatih dalam pencapaian Gotong Royong dalam Profil Pelajar Pancasila

ü  Orang tua dan masyarakat sebagai pihak kontrol sosial di luar sekolah.

 


 

1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD

1. Profil Pelajar Pancasila : Gotong-royong

2. Sumber daya dan potensi : Ekstra kurikuler KIR, APEL( Anak Peduli Lingkungan), dan Bank Sampah

3. Tujuan utama : Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’ .

4.Profil Pelajar Pancasila : Gotong-royong

5. Kompetensi yang diharapkan : menciptakan peserta didik dengan jiwa dan semangat gotong-royong yang tinggi

6. Indikator ketercapaian : 

  • peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok
  • peserta didik memiliki empati yang tinggi terhadap kesulitan teman
  • peserta didik mampu menerapkan jiwa gotong-royong dalam berbagai kegiatan
7. Elaborasi pelaksanaan secara konkret di sekolah:

a. Hal yang dilakukan untuk tercapainya jiwa gotong royong

            Sekolah kami memiliki beberapa ekstra kurikuler , dimana dalam kegiatannya sangat membutuhkan keaktifan dan kerjasama / gotong royong dari peserta didik yang mengikutinya. Seperti KIR, APEL ( Anak Peduli Lingkungan ) dan Bank Sampah.

b. Dalam era ini, keberadaan gadget  semakin memperkecil sosialisasi nyata antar peserta didik, yang akhirnya melunturkan semangat gotong-royong/ kebersamaan. Peserta didik cenderung individualis dan mandiri dalam mengerjakan tugas/ kegiatan. Nah, di dalam ekstra kurikuler diatas komunikasi dan kerjasama diharapkan dapat terjalin dengan baik, karena kegiatan yang termuat didalamnya tidak memungkinkan peserta didik untuk bekerja sendiri. Dengan seringnya memupuk jiwa gotong-royong dalam berbagai kegiatan diharapkan peserta didik dapat memiliki semangat dan jiwa royong ini mengakar kuat sebagai salah satu profil pelajar Pancasila.

c.Di dalam ekstra kurikuler KIR,APELdan Bank Sampah diatas komunikasi dan kerjasama antar peserta didik  diharapkan dapat terjalin dengan baik, karena kegiatan yang termuat didalamnya tidak memungkinkan peserta didik untuk bekerja sendiri. Dengan seringnya memupuk jiwa gotong-royong dalam berbagai kegiatan diharapkan peserta didik dapat memiliki semangat dan jiwa royong ini mengakar kuat sebagai salah satu profil pelajar Pancasila.

d. Para pendidik yang terlibat adalah bapak ibu guru yang tergabung dalam ekstra KIR ( guru mapel IPA, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPS). Untuk Ekstra APEL ( guru pengampu ekstra APEL. dan untuk Bank Sampah ( guru- guru ekstra Bank Sampah, Pokja Bank Sampah, dan walikelas).