Aksi Nyata CGP ANGKATAN 2- PENI LESTARI,S.Pd. – Visi Guru Penggerak

MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH MELALUI LITERASI

 

Peni Lestari

SMP NEGERI 4 TEMANGGUNG

CGP Angkatan 2 Kabupaten Temanggung

Fasilitator :

Ibu Istinganah, M.Pd.

 

Pengajar Praktik:

Bapak Darmadi, M.Pd.

 

Salam dan Bahagia,

Salam Guru Penggerak,

 

        I.            1. Latar Belakang

Dalam kondisi saat ini yang semakin memprihatinkan dengan merebaknya varian-varian baru dari Covid-19, pembelajaran melalui tatap muka di kelas menjadi tertunda, Pemerintah mewajibkan pembatasan bagi semua kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya banyak orang dalam durasi yang lama. Pada masa new normal, atas ijin pemerintah daerah dan orang tua, siswa akan belajar tatap muka di sekolah. Namun kondisinya sedikit berbeda dengan kondisi sebelum pandemi covid-19. Berbagai hal harus menjadi perhatian kita sebagai guru. Sekolah dan guru harus benar-benar siap akan segala hal yang berkaitan dengan penumbuhan rasa aman dan nyaman siswa selama belajar di sekolah. Sekolah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang sedangkan guru juga harus memikirkan berbagai cara agar siswa dapat belajar dengan baik di kelas tanpa melupakan protokol kesehatan. Sayangnya, kondisi saat ini tidak juga bersahabat bagi terlaksananya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Sehingga guru harus terus mencari cara agar hak-hak siswa belajar tertunaikan dengan baik, termasuk hak belajar karakter baik, melalui pembiasaan-pembiasaan baik, meskipun harus terlaksana secara daring.

Karena itulah saya  berinisiatif untuk menggalakkan kembali kegiatan literasi yang sempat terhenti di sekolah disebabkan pandemi Covid-19 . Tentu saja dalam format yang berbeda. Jika dulu sebelum kondisi pandemi setiap hari Selasa kami mempunyai waktu membaca senyap di kelas atau di ruang terbuka selama 15 menit sebelum pembelajaran pertama, maka kali ini melalui paradigma Inqury Appreciative,lewat tahapan BAGJA di dalamnya, saya dibantu beberapa rekan sejawat,serta didukung Kepala Sekolah menyusun perubahan pada pembiasaan literasi melalui membaca buku digital, yang nantinya juga tetap dapat diaplikasikan saat siswa sudah masuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

2.       Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan aksi nyata ini adalah sebagai berikut:

·         Mewujudkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan bagi siswa

·         Meningkatkan motivasi dan minat baca siswa

 3.       Deskripsi Aksi Nyata

Salah satu visi saya dalam rancangan tindakan aksi nyata modul 1.3 adalah meningkatkan kemampuan literasi siswa baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Saya berharap melalui kegiatan literasi digital ini mampu menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan minat dan motivasi baca siswa dalam situasi pandemi covid-19.

Langkah pertama yang saya lakukan yaitu meminta ijin kepada Kepala Sekolah, selanjutnya saya berkoordinasi dengan rekan-rekan sejawat mencari ide mengenai kegiatan literasi yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan yaitu literasi digital. Selanjutnya saya menyusun rencana perubahan, memetakan kekuatan sekolah melalui alur tahapan B-A-G-J-A, yaitu alur perubahan dalam pendekatan Inqury Appreciative. Dimana pendekatan ini adalah sebuah  sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. 

            Di dalam tabel B-A-G-J-A yang tersusun adalah rencana kegiatan di awal semester Tahun Pelajaran 2021/2022. Sehingga untuk kegiatan sosialisasi kepada para guru belum dilaksanakan secara luring. Sesuai alur kegiatan dalam tabel B-A-G-J-A diatas, selanjutnya saya membuka ruang diskusi di grup whatsapp siswa, saya merencanakan pertemuan virtual untuk sosialisasi penggunaan buku digital sekaligus melaksanakan pembiasaan literasi digital tersebut. Untuk langkah awal , saya memanfaatkan laman platform digital yang digawangi Kemendikbud yaitu https://budi.kemdikbud.go.id. Di dalam laman ini user/ pengguna tidak perlu login terlebih dahulu, sehingga lebih memudahkan siswa. Setelah membagikan alamat dan kode pada ruang virtual google meet, selanjutnya pada pagi harinya di jam yang sudah kami sepakati bersama, diadakanlah kegiatan literasi digital tersebut.Saya juga merekam kegiatan tersebut untuk saya bagikan melalui drive bagi siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan literasi digital hari itu. Kegiatan diawali dengan senyum, sapa, salam, serta berdoa. Semua siswa maupun guru yang tidak terkendala sinyal wajib menghidupkan kamera serta mematikan microphone. Microphone wajib dihidupkan saat akan berbicara atau bertanya dengan mengeklik icon tangan terlebih dahulu. Kami juga membuat kesepakatan kelas sederhana untuk memulai kegiatan itu. Durasi kegiatan yang sedianya adalah 15 s/d 20 menit menjadi 60 menit karena didahului dengan sosialisasi penggunaan laman buku digital, seperti mencari tema buku,cara membuka dan membaca buku, serta mendownload buku untuk dibaca saat offline. Guru juga menjelaskan tujuan kegiatan ini, dan melatih ketrampilan menulis siswa dengan menuliskan identitas buku dan synopsis buku yang dibacanya. Siswa juga dilatih untuk mencari pesan moral dalam bacaan fiksi. Dalam diskusi yang berlangsung , siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mencoba mengakses laman buku digital melalui gawainya. Kegiatan ditutup dengan doa dan salam. Siswa akan melanjutkan membaca secara mandiri melalui gawainya masing-masing. Tugas menulis identitas buku dan synopsis dikerjakan pada hari berikutnya. Sesudah siswa mengumpulkan identitas dan synopsis melalui grup whatsapp kelas, guru memberikan apresiasi berupa pujian, dan semangat bagi yang belum menyelesaikan. Angket sederhana dibagikan melalui grup whatsapp dan siswa menuliskan tanggapan sesuai yang dialami dan dirasakannya.

4.        Hasil dari Aksi Nyata

Hasil dari aksi nyata ini adalah berupa motivasi atau minat baca siswa yang lebih baik seiring dengan keingintahuan anak-anak mengenai hal-hal baru yang menarik minatnya. Siswa juga mampu menuliskan identitas dan synopsis buku yang dibacanya. Siswa juga belajar mengenai nilai-nilai moral yang tersirat dalam buku yang dibacanya.

5.        Pembelajaran yang Didapat

a)      Kegagalan

Dalam kegiatan literasi digital ini, kegagalan yang ditemui adalah tidak semua siswa dapat bergabung melalui google meet. Siswa tidak dapat bergabung karena berbagai alasan, mulai dari gadget dibawa orang tua ataupun tidak memiliki kuota internet. Kegagalan lain adalah laman platform ini membutuhkan koneksi internet yang kuat, sebab buku digital disajikan dalam bentuk flip book saat diakses secara online.

b)     Keberhasilan

Keberhasilan dalam pelaksanaan aksi nyata ini adalah meningkatnya tingkat baca siswa dilihat dari hasil angket sederhana, serta siswa merasa diberikan ruang sebesar-besarnya untuk mengekspresikan dirinya, dan membuka wawasan pengetahuan secar aluas melalui gawai kesayangannya. Keberhasilan lain adalah siswa merasa senang berdiskusi melalui google meet dan mulai berani mengungkapkan ide dan pendapatnya dalam ruang virtual yang disediakan.

6.        Rencana Perbaikan

Rencana perbaikan dari pelaksanaan aksi nyata ini adalah CGP akan merencanakan lebih matang pertemuan yang akan dilaksanakan melalui google meet. Dengan perencanaan yang matang tersebut diharapkan tidak ada lagi siswa yang tidak dapat mengikuti pertemuan virtual dengan alasan gadget dibawa oleh orang tua. Perencanaan tersebut dapat berupa menjadwalkan pertemuan di sore hari saat orang tua sudah pulang dari bekerja. Selain itu hasil diskusi virtual yang dibuat juga di share di grup WA dengan tujuan siswa yang tidak sempat mengikuti pertemuan virtual melalui google meet juga mengetahui kegiatan literasi digital yang tidak bisa diikutinya.

 

7.  Dokumentasi Kegiatan


1)    Proses diskusi perencanaan kegiatan literasi digital


2)   Kegiatan literasi digital melalui google meet


3) Hasil Identitas buku dan sinopsis siswa




4) Umpan balik siswa



Demikian laporan Aksi Nyata ini disusun. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Semoga bermanfaat. Terimakasih. Salam dan bahagia!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar